Makanan khas Nias yang jarang dikenal Carl Hill, April 30, 2025 0 0 Read Time:2 Minute, 34 Second Pulau Nias, yang terletak di barat Pulau Sumatra, dikenal luas karena budaya lompat batunya dan ombaknya yang menggoda para peselancar dunia. Namun, di balik popularitas budaya dan alamnya, kuliner khas Nias menyimpan kekayaan rasa yang jarang diketahui publik. Makanan-makanan khas daerah ini mencerminkan kehidupan masyarakat yang dekat dengan laut, alam, dan adat istiadat yang kuat. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengenal ragam kuliner Nias karena minimnya eksposur di media atau restoran di kota besar. Berikut kita akan membahas apa saja Makanan khas Nias yang jarang dikenal. 1. Gowi Nihandro – Bubur Pisang Tradisional Salah satu makanan khas Nias yang sangat tradisional adalah Gowi Nihandro. Makanan ini berupa bubur yang terbuat dari pisang dan tepung ubi yang direbus bersama santan. Teksturnya lembut dan rasanya manis alami. 2. Ni’owu Nikhe – Sup Khas Nias Ciri khasnya adalah penggunaan daun-daun rempah lokal seperti daun rimbang dan serai hutan. Rasa kuahnya gurih, sedikit pedas, dan memiliki aroma harum dari rempah segar. Hidangan ini biasa disajikan dalam acara keluarga atau pesta adat, mencerminkan keramahan dan penghormatan terhadap tamu. 3. Bato Lato – Ikan Kering Asap Karena kedekatan masyarakat Nias dengan laut, mereka mengembangkan teknik pengawetan ikan yang unik. Bato Lato adalah ikan laut yang dikeringkan dengan cara diasapi perlahan selama beberapa hari. Proses ini memberikan aroma asap yang kuat dan rasa asin gurih yang khas. Ikan ini biasanya digoreng kembali sebelum disajikan atau digunakan sebagai bahan pelengkap dalam masakan lain seperti sambal atau nasi goreng. 4. Harinake – Tumisan Daging Babi Harinake merupakan salah satu makanan paling khas dan dihormati dalam budaya Nias. Hidangan ini terbuat dari daging babi yang ditumis bersama bawang putih, bawang merah, cabai, dan garam, tanpa tambahan air. Meski terdengar sederhana, rasanya sangat khas karena daging dimasak dalam lemaknya sendiri dan menghasilkan aroma serta tekstur yang kaya. Harinake hampir selalu hadir dalam pesta adat, pernikahan, dan acara keagamaan. 5. Kofo-kofo – Sayur Fermentasi Kofo-kofo adalah makanan yang terbuat dari daun pepaya atau daun singkong yang difermentasi secara alami. Daun tersebut kemudian dimasak dengan santan dan bumbu rempah seperti kunyit dan lengkuas. Hasilnya adalah sayur bersantan yang memiliki rasa asam alami namun tetap gurih. Ini adalah salah satu bentuk adaptasi masyarakat Nias dalam mengolah hasil kebun mereka agar tahan lama dan kaya rasa. 6. Nifufu – Nasi Ubi Khas Nias Ketika beras sulit didapat di masa lalu, masyarakat Nias mengolah ubi sebagai pengganti nasi. Nifufu adalah makanan berbahan dasar ubi yang dikukus dan ditumbuk halus, mirip seperti nasi tumbuk. Biasanya disajikan bersama lauk-pauk seperti ikan asin, sayur daun ubi, dan sambal. Sampai saat ini, Nifufu masih disantap oleh masyarakat desa dan dianggap sebagai makanan sehat dan mengenyangkan. Penutup Kuliner Nias menawarkan pengalaman rasa yang berbeda dari daerah lain di Indonesia. Bahan-bahannya sederhana, namun pengolahannya penuh filosofi dan nilai tradisi. Dari bubur pisang yang manis hingga daging tumis yang gurih, setiap hidangan khas Nias mencerminkan cara hidup yang dekat dengan alam dan penuh makna sosial. Sayangnya, kekayaan kuliner ini masih belum banyak dikenal luas. Oleh karena itu, mengenalkan dan melestarikan makanan khas Nias bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal menjaga warisan budaya yang hampir terlupakan. Share Facebook Twitter Pinterest LinkedIn About Post Author Carl Hill [email protected] Happy 0 0 % Sad 0 0 % Excited 0 0 % Sleepy 0 0 % Angry 0 0 % Surprise 0 0 % Culiner